1. Tumpuan
Dalam
sebuah perhitungan struktur kita mengenal istilah tumpuan. Tumpuan adalah tempat bersandarnya konstruksi dan
tempat bekerjanya reaksi. Jenis tumpuan yang digunakan berpengaruh terhadap jenis konstruksi.
Dalam ilmu mekanika rekayasa, dikenal ada
tiga jenis tumpuan, yaitu tumpuan sendi,
tumpuan rol, dan tumpuan jepit.
a.
Tumpuan Sendi
Tumpuan sendi dapat
menerima gaya dari segala arah tetapi tidak mampu menahan momen. Dengan demikian tumpuan sendi hanya mempunyai dua
gaya reaksi yaitu reaksi vertical RV dan reaksi
horizontal RH.
Pada
tumpuan ini engsel dapat menerima
gaya tarik maupun gaya tekan asalkan garis kerjanya melalui titik pusat engsel dan tumpuan ini tidak dapat
menerima momen. Tumpuan ini mampu menerima gaya sembarang sehingga gaya-gaya reaksi
berupa gaya sembarang yang malalui titik pusat engsel sehingga dapat diuraikan
menjadi komponen gaya datar dan gaya tegak.
Jenis tumpuan ini
hanya dapat berotasi, namun tak dapat bertranslasi
dalam arah vertical maupun horizontal. Tumpuan sendi dapat memberikan reaksi dalam arah
horizontal maupun vertikal. Atau dalam bahasa sederhananya, tumpuan sendi dapat melakukan perlawanan gaya secara
vertical dan horizontal (Rvdan Rh) namun tidak dapat melakukan perlawanan momen.
b.
Tumpuan Rol
Jenis tumpuan ini
bebas berotasi dan bertranslasi sepanjang permukaan rol ini berada. tumpuan rol hanya mampu menyalurkan gaya
vertical yang memiliki arah tegak lurus terhadap bidang permukaan.
Atau dalam bahasa sederhananya, Rol hanya
mampu melakukan perlawanan gaya vertical (Rv), dan tidak melakukan perlawanan gaya horizontal
dan momen.
Tumpuan rol hanya
dapat menerima gaya tegak lurus, dan tidak mampu menahan momen. Dengan demikian tumpuan rol hanya dapat menahan
satu gaya reaksi yang tegak lurus dengan RV.
Tumpuan
rol hanya dapat menerima gaya tekan yang tegak lurus pada bidang perletakan rol,
jadi tumpuan rol ini hanya dapat membuat
gaya reaksi yang tegak lurus pada bidang perletakan rol.
c.
Tumpuan Jepit
Tumpuan jenis ini
dapat menahan gaya dalam arah vertikal (Rv), horizontal (Rh), serta momen (Mx).
Jenis tumpuan jepit tidak mengalami rotasi
dan translasi, sehingga sering disebut tumpuan kaku (rigid).
Tumpuan jepit dapat
menahan gaya ke segala arah dan dapat menahan momen. Dengan demikian
tumpuan jepit mempunyai tiga reaksi yaitu reaksi vertikal RV, reaksi horisontal RH dan reaksi
momen RM.
2. BidangMomen
Momen
merupakan gaya dikali jarak. Momen terjadi akibat bekerjanya gaya-gaya
pada suatu balok yang mengakibatkan balok tersebut akan melentur dengan demikian
serat bagian terluar akan mengalami tarikan dan serat bagian dalam akan mengalami
perpendekan ( tekanan ). Gejala yang terlihat pada serat terluar akan mengalami
retak-retak bila kemampuan balok melebihi dari tahanan balok tersebut, bahkan
yang lebih fatal balok bias patah.
Pada beton bertulang dimana bahan yang
dipakai adalah beton dan besi tulangan, beton hanya kuat menahan desakan atau gaya
tekan sedangkan untuk tarikan ini adalah merupakan tugas dari besi tulangan. Dengan demikian pada serat terluar ( daerah tarikan
) perlu diberikan tulangan pokok untuk menjaga
agar balok tersebut dapat menahan kombinasi pembebanan yang bekerja padanya.
Momen (M) merupakan Gaya
(P) dengan satuan ton (t) dan jarak (l) dengan satuan meter
(m), dari perkalian ini akan didapatkan satuan momen yaitu ton meter (t.m). Pelaksanaan perhitungan momen ini juga memakai
prinsip-prinsip kesetimbangan. Langkah untuk
menentukan momen ini adalah : penentuan reaksi, selanjutnya menentukan momen-momen
pada setiap titik dimana gaya-gaya bekerja. Melalui momen-momen setiap titik yang
didapatkan tersebut selanjutnya dapat digambarkan bidang momennya. Khusus dalam mekanika statis tertentu ini menggunakan
kesetimbangan, baik momen, gaya vertical maupun gaya horizontal.
3. Bidang Lintang
Gaya
Lintang (D) adalah merupakan gaya-gaya yang akan menahan Geser yang terjadi pada Balok. Penentuannya juga ditinjau pada setiap titik dimana gaya bekerja.
Dalam proses penggambarannya gaya lintang
ini perlu diperhatikan persyaratannya, dimana gaya lintang tersebut
bernilai positif untuk gaya-gaya yang bekerja ke arah atas dan sebaliknya
bernilai positif apabila bekerja ke arah bawah. Gaya-gaya tersebut hanya bekerja pada satu arah
yaitu (vertikal). Gaya lintang positif dilukiskan di sebelah atas garis netral
dan sebaliknya gaya lintang negative dilukiskan dibagian bawah garis netral.
4. Bidang normal
Gaya
Normal adalah merupakan gaya-gaya yang bekerja searah sumbu balok
atau sejajar sumbu balok. Untuk menentukan apakah suatu gaya normal positif atau
negative dapat diambil patokan : bila gaya normal meninggalkan titik yang
ditinjau maka gaya normal adalah positif dan sebaliknya bila menuju titik yang
ditinjau maka akanbernilai negatif. Gaya
normal ini banyak digunakan pada konstruksi rangka batang. Melalui gaya normal ini kita dapat mengetahui lebih
jauh apakah terjadi Tekukan dan apakah terjadi Zetting ( besarnya penurunan ).
artikelnya lumayan bagus,,, alngkah baiknya penulis menjelaskan secara detail masing" tumpuan agar para pembaca dapat memahami lebih jauh lagi tentang tumpuan dalam ilmu teknik sipil
ReplyDeleteuntuk sekedar sharing pengetahuan, kunjungi juga www.sipilcenter.blogspot.com
ReplyDeletekayra if you read this, text me,,
ReplyDeleteH m m m . i l m u y a n g m e n d a l a m .
ReplyDeletebagaimana kabarmu..???
ReplyDeletealhamdulillah baik
ReplyDeletegreat
ReplyDeletethanks verymuch
ReplyDelete